Agar Sakit Membawa Kebaikan – Nasihat dan Motivasi

Disarikan dari buku “Hamsah fi Udzun Maridh” ditulis oleh Dr. Ahmad bin Abdurrahman al-Qadhi

Telah berlaku ketetapan Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya bahwa Allah akan menguji mereka dengan kesenangan dan penderitaan. Allah berfirman yang artinya “Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kepada Kami kalian dikembalikan” (Q.S. Al-Anbiya’: 35).

Hal itu karena di dalamnya terkandung hikmah-hikmah agung dan dampak-dampak terpuji, yaitu diampuninya kesalahan, diangkatnya derajat, disucikannya jiwa, dan mengambil kesimpulan dari apa yang terkandung padanya berupa penghambaan diri kepada Allah dengan ibadah mahdhah, tersingkapnya tabir kelalaian, dijauhkan diri dari maksiat, kembali pada ketaatan, dan dampak-dampak lainny ayang menyentuh jiwa dan berpengaruh pada peningkatan perilaku, dimana seorang hamba tidak mempercayainya kecuali setelah ia melalui cobaan tersebut.

Diantara cobaan yang pada umumnya berlangsung lama pada diri atau badan manusia adalah sakit. Hampir saja tidak ada manusia yang tidak terganggu kesehatannya selama hidupnya, baik dalam masa yang lama ataupun dalam masa yang pendek; karena yang demikian itu adalah sebagaimana dalam firman Sang Penciptanya, yang berarti “Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah” (Q.S. An-Nisa’: 28).

Di bawah ini akan disebutkan beberapa pokok penting yang harus diingat dan diperhatikan oleh seorang mukmin ketika ditimpa salah satu jenis cobaan diri atau badannya.

  1. Jika aku sakit, maka Dia-lah yang menyembuhkanku.
  2. Balasan itu sesuai dengan kadar cobaan.
  3. Cobaan dan penyakit menjadi kafarat (penghapus dosa) dan penyucian diri.
  4. Cobaan dan penyakit merupakan sebab masuknya seorang mukmin ke surga.
  5. Cobaan merupakan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.
  6. Sesusngguhnya penyakit tidak akan menghalangi berlakunya amal shalih yang biasa dia lakukan sebelumnya.
  7. Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit melainkan dia juga menurunkan obatya, kecuali usia tua.
  8. Boleh mengggunakan ruqyah selama tidak mendung syirik.
  9. Bertakwalah kepada Allah menurut kesanggupan kalian.
  10. Jauhilah kebanyakan prasangka.